DAFTAR MENU
MAKANAN PASIEN DENGAN GANGGUAN
PENCERNAAN
Terdapat bebrapa makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada
penderita penyakit ini, seperti yang terlihat pada tabel :
No.
|
Jenis bahan makanan
|
Boleh diberikan
|
Tidak boleh diberikan
|
1
|
Sumber hidrat arang (nasi atau penggantinya)
|
Beras, diubur atau ditiim; ketang , direbus aau dipree; makaroni, mie,
bihun, direbus; roti, biskuit, marie dan epung-tepungan, dibuat bubur atau
puding
|
Beras kean aau wajik, bugur, jagung, canel, ubi singkong, kentang goreng,
cake, dodol dan kue yang terlalu manis
|
Sumber protein hewani (daging atau penggatinya)
|
Ikan, hati , daging sapi empuk, ayam digiling atau dicincang dan direbus,
disemur, ditim atau dipanggang; telur ayam direbus, didadar, diceplok air,
atau dicampurkan dalam makanan; susu
|
Daging, ikan , ayam yang dikalengkan, digoreng, dikeringkan (dendeng);
telur ceplok atau goreng
|
|
Sumber protein nabati (kacang-kacangan)
|
Tahu, tempe direbus, ditim, atau ditumis; kacang hijau direbus dan
dihaluskan
|
Tahu, tempe digoreng; kacang merah, kacang tanah digoreng atau di oven
|
|
Lemak
|
Margarin, minyak (tidak untuk menggoreng) dan santan encer
|
Lemak hewan; santan kental
|
Sayuran
|
Sayuran yang tidak banyak mengandung serat dan tidak menimbulkan gas,
misalnya bayam, labu siam, wortel, tomat, direbus atau ditumis
|
Sayura yang banyak serta dan menimbulkan gas; sayuran mentah
|
|
Buah-buahan
|
Pepaya, pisang rebus, sawo, jeruk garut, sari buah (sebaiknya dimakan
bersama nasi)
|
Buah yang banyak serta dan menimbulkan gas, misaknya ambu biji, nanas,
kedongdong, durian, nangka da buah yang dikeringkan (sate pisang, manisan
pala, dan sebagainya)
|
|
|
Bumbu-bumbu
|
Gula, garam , vetsin, kunyit, kunci, sereh , salam, lengkuas , sedikt
jahe, dan bawang
|
Lombok/ cabai, merica, cuka dan bumbu-bumbu yang merangsang
|
Untuk contoh menu dietnya sendiri yaitu;
a) Pagi (sekitar pikul 07.00)
- Beras : 30 g = 1,0 gelas bubur nasi
- Telur : 50 g = 1,0 butir telur
- Sayuran : 50 g = 0,5 gelas
- Margarin : 5 g = 0,5 sdm
- Gula pasir : 10 g = 1,0 sdm
b) Pukul 10.00
- Maizena : 15 g = 3,0 sdm
- Susu : 300 g = 1,5 gelas
- Gula pasir : 25 g = 2,5 sdm
c) Siang
- Beras : 30 g = 1,0 gelas bubur
- Daging : 50 g = 1,0 potong sedang
- Sayur : 75 g = 0,75 gls
- Pepaya : 100 g = 1,0 ptg sedang
- Margarin : 10 g = 1,0 sdm
d) Pukul 16.00
- Maizena : 15 g = 3,0 sdm
- Susu : 300 g = 1,5 gls
- Gula pasir : 25 g = 2,5 sdm
e) Sore (sekitar pukul 16.00)
Sususan makanan sama dengan susunan makanan siang
f) Malam (pukul 20.00)
- Roti : 40 g = 2,0 ptg
- Margarin : 10 g = 1,0 sdm
- Telur : 50 g = 1,0 butir
- Gula pasir : 10 g = 1,0 sdm
GANGGUAN KARDIOVASKULER
Makanan yang diperbolehkan atau dianjurkan untuk penderita penyakit jantung
adalah
- semua makanan sumber karbohidrat seperti nasi, jagung, roti, kentang, macaroni, bihun, tepung-tepungan.
- Daging sapi, ayam yang tidak berlemak, ikan, putih telur, susu skim, atau yoghurt dari susu skim
- Kacang-kacangan, tahu, tempe, oncom
- Minyak tumbuh-tumbuhan selain minyak kelapa seperti minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak wijen
- Semua macam bumbu tetapi tidak yang merangsang dan pedas
Contoh menu sehari :
Pagi 7.00
Bubur Ayam
Bubur Ayam
Selingan :
Biskuit dan teh
Siang 13.00
Nasi
Pepes ikan
Sayur Asam
Tempe Bacem
Semangka
Selingan
Puding buah
Makan Malam 19.00
Nasi
Daging bb merah
Tahu bb kuning
Sup wortel buncis
Pisang
PRA OPERASI
Diet
Pra-Bedah adalah pengaturan makan yang diberikan kepada pasien yang akan
menjalani pembedahan.
Tujuan Diet
Tuiuan Diet Pra-Bedah adalah untuk mengusahakan agar
status gizi pasien dalam keadaan optimal pada saat pembedahan, sehingga
tersedia cadangan untuk mengatasi stres dan penyembuhan luka.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Pra-Bedah adalah:
1.
Energi
- Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-45 kkal/kg BB kebutuhan normal
- Bagi pasien dengan status gizi baik diberikan sebanyak 10-25% dibawah kebutuhan normal
- Bagi pasien dengan status gizi baik diberikan sesuai dengan kebutuhan energi normal ditambah faktor stres sebesar 15% dari AMB (Angka Metabolisme Basah)
- Bagi pasien dengan penyakit tertentu energi diberikan sesuai dengan penyakitnya
2.
Protein
a.
Bagi Pasien dengan status gizi kurang, anemia, albumin rendah (< 2,5 mg/dl)
diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB
b.
Bagi pasien dengan status gizi baik atau kegemukan diberikan protein normal
0,8-1 g/kg BB
c.
Pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penykitnva
3.
Lemak cukup, yait 15-25% dari kebutuhan energi total. Bagi pasien penyakit
tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya
4.
Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energi total untuk menghindari
hipermetabolisme. Bagi pasien dengan penyakit tertentu, karbohidrat diberikan
sesuai .dengan penyakitnya.
5.
Vitamin cukup, terutama vitamin B, C, dan K. Bila perlu ditambahkan dalam
bentuk suplemen.
6.
Mineral cukup. Bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
7.
Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna arau klisma,
sehingga tidak mengganggu proses pembedahan (tidak buang air besar atau kecil
di meja operasi).
POST OPERASI
Diet Pasca-operasi adalah makanan
yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan
sesudah pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit
penyerta.
Tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita.
Syarat diet pasca-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien, seperti :
1. Pasca-operasi kecil
Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal
2. Pasca-operasi besar
Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menerimanya.
Tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita.
Syarat diet pasca-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien, seperti :
1. Pasca-operasi kecil
Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal
2. Pasca-operasi besar
Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menerimanya.
Tips Perawatan
Pasca-Operasi
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien setelah operasi, maka perlu diperhatikan beberapa tips di bawah ini :
•Makan makanan bergizi
•Konsumsi makanan (lauk pauk) berprotein tinggi, seperti : daging, telur, ayam, ikan.
•Minum sedikitnya 8-10 gelas sehari
•Usahakan cukup istirahat
•Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa
•Kontrol secara teratue untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh
•Minum obat sesuai anjuran dokter.
Contoh Diet Pasca-Operasi
Diet Pasca-Operasi Amandel
Biasanya setelah operasi pasien boleh makan makanan cair atau es krim. Makanan cair dapat berupa susu, tatapi tidak boleh terlalu panas. Makanan dalam suhu dingin lebih baik karena dapat mempercepat berhentinya perdarahan. Setelah tahap makanan cair, dapat diberikan makanan dalam bentuk saring bertahap ke makanan lunak dan kembali seperti semasa sehat, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan.
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien setelah operasi, maka perlu diperhatikan beberapa tips di bawah ini :
•Makan makanan bergizi
•Konsumsi makanan (lauk pauk) berprotein tinggi, seperti : daging, telur, ayam, ikan.
•Minum sedikitnya 8-10 gelas sehari
•Usahakan cukup istirahat
•Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa
•Kontrol secara teratue untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh
•Minum obat sesuai anjuran dokter.
Contoh Diet Pasca-Operasi
Diet Pasca-Operasi Amandel
Biasanya setelah operasi pasien boleh makan makanan cair atau es krim. Makanan cair dapat berupa susu, tatapi tidak boleh terlalu panas. Makanan dalam suhu dingin lebih baik karena dapat mempercepat berhentinya perdarahan. Setelah tahap makanan cair, dapat diberikan makanan dalam bentuk saring bertahap ke makanan lunak dan kembali seperti semasa sehat, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan.
Contoh Menu
PAGI
Bubur Sumsum
Orak-Arik Tahu
Telur Rebus Setengah Matang
Pukul 10.00
Puding caramel atau es krim
Siang
Bubur Saring
Gadon daging
orak-arik tahu
Sup Makaroni
Jus Pepaya
Pukul 16.00
Puding Saus Peach
Sore
Bubur Saring
Ayam Giling BUmbu
Tahu kukus
Sup Oyong Variasi
DAFTAR PUSTAKA